Peristiwa Pembelahan Dada

Farzany
By -
Peristiwa Pembelahan Dada, Halimah melihat putranya berlari bergegas menghampirinya, terlihat anaknya sangat pucat dan cemas. Putranya menarik tangannya agar segera menemui saudaranya Muhammad yang menjadi anak susuannya, Muhammad saat itu masih berusia empat tahun dan sering bermain dengan anak kandungnya. Halimah menanyakan ada masalah apakah, anaknya berkata, "Sungguh saya melihat dua orang laki-laki berpakaian putih, mereka membawa Muhammad dari kami dan menelentangkannya dan membelah dadanya". Halimah segera berlari menghampiri dimana Muhammad berada, dia melihat Muhammad berdiri tidak bergerak dengan wajah terlihat kekuning kuningan dan pucat, lalu dengan rasa takut dan cemas Halimah bertanya.Peristiwa Pembelahan Dada.

Kemudian Muhammad

memberi tahu bahwa keadaannya baik-baik saja, dan mengatakan bahwa ada dua orang laki-laki yang mengambilnya dan membelah dadanya untuk mengeluarkan hatinya, dan mengeluarkan dan membuang gumpalan hitam dihatinya, dan mencucinya dengan air dingin dan mengembalikan hatinya pada rongga tubuhnya kemudian mengusap dadanya. Setelah itu mereka pergi dan menghilang. Halimah memeriksa dan meraba dada Muhammad tapi dia tidak melihat sedikitpin bekas pada dada Muhammad, kemudian dia membawa Muhammad pulang.
Keesokan harinya pada saat fajar, Halimah membawa Muhammad pada ibunya di Mekkah. Aminah merasa heran dengan kembalinya Muhammad karena belum waktunya dikembalikan, dan dia tahu bahwa Halimah sangat menyukai Muhammad. Lalu dia menanyakan penyebabnya, Halimahpun menceritakan tentang kejadian pembelahan dada Muhammad. Kemudian Aminah membawa Muhammad ke Yatsrib (Madinah) untuk mengunjungi paman-pamannya dari Bani Najjar dan menetap beberapa hari disana. Sekembalinya dari Madinah, saat berada di tempat bernama Abwa' ajal menjemput Aminah dan dia dikebumikan disana.

Muhammad menjadi yatim piatu saat berusia empat tahun. Dan dirawat oleh kakeknya Abdul Mutthalib, Kakeknya mengasuh dan menjaga Muhammad dengan penuh kasih sayang, dan genap usia enam tahun, kakeknya Abdul Muthalib meninggal dunia. Dan pamannya Abu Thalib yang mempunyai tanggungan keluarga dan harta sedikit dengan ridho dia dan istrinya mengasuh Muhammad dengan kasih sayang seperti anak sendiri. Karakter Muhammad tumbuh dengan sifat dasarnya, beliau tumbuh dengan dasar kejujuran dan amanah. Orang-orang sangat senang kepadanya, mereka menjulukinya "Al-Amin" atau orang yang sangat dipercaya. Saat beranjak dewasa Muhammad sudah mandiri, beliau bekerja sebagai pengembala kambing.
Tags:

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!